Dinilai Tidak Transparan BumDes Kepahyang Di Pertanyakan Warga.
3 min readTETAP, || – BT.M — Pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa salah satunya, Badan Usaha Milik DESA (Bumdes) adalah suatu badan usaha yang di bentuk oleh desa dengan sebagian besar atau seluruh modalnya di miliki desa dan di kelola oleh desa yang kemudian hasil dari usaha ini untuk kesejahteraan desa. Sehingga di perlukan adanya kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan BUM DESA tersebut sukses dan dapat mensejahterakan warga desa.
Namun sangat disayangkan yang terjadi Didesa Kepahyang Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu dalam pengelolaan anggaran BUM DESA sebesar 50 juta Dipertanyakan, Hal tersebut lantaran diketahui dalam pelaksanaannya diduga tidak adanya transparansi atau kejelasan.
Hal tersebut mendapat sorotan dari berbagai elemen khususnya warga masyarakat sekitar terkait pengelolaan Bumdes. Desa Kepayang Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur. Sehingga menjadi banyak pertanyaan serta dirasa adanya beberapa kejanggalan oleh mereka khususnya transparansi soal pengelolaan Bumdes tersebut.
Informasi yang dihimpun, gejolak mulai terjadi lantaran soal Bumdes di Desanya sejauh ini diduga tidak ada kontribusi khususnya pada perekonomian masyarakat disekitarnya.
Dari keterangan beberapa masyarakat, pihaknya bersama beberapa warga lain mempertanyakan ingin tahu keuangan dan data kegiatan di Bumdes tersebut. Namun hingga kini pun warga belum tahu kemana sisa anggaran Bumdes senilai 30 juta itu.
“ya kami mempertanyakan sisa anggaran BUMDES kami senilai 30 juta, pada tahun 2023 tahap 3 desa kami mengelola anggaran Bumdes dari dana desa sebesar 50 juta, baru terealisasi 20 juta untuk simpan pinjam ke warga sebanyak 20 KK, Per KK mendapatkan 500 ribu, jadi baru 20 juta yang teralisasi, sisa nya kemana ? sampai saat ini tidak ada kejelasan,” tanya sumber menerangkan kepada wartawan Selasa/21/05/24
Sehingga beberapa warga pun merasa sedikit kecewa, lantaran Bumdes di desanya diduga tidak jelas. Kami minta kepada dinas-dinas terkait agar segera menindaklanjuti terkait adanya dugaan tersebut.
Lanjutnya “bahkan bukan hanya itu, alokasi anggaran Covid 8 % juga di tahun 2022, Stunting, PKK dan lain-lain kemana,, di belikan keapa saja ? berapa anggarannya,,? keperuntukan apa saja,,?,” ungkap warga yang namanya enggan dipublikasikan
Hal yang sama pun diungkapkan warga lainnya, melalui pesan whatsApp Jum’at (23/05/2024) kepada media mengungkapkan, soal adanya anggaran dana Bumdes mengeluh karena hingga kini masyarakat juga tak merasakan manfaatnya secara ekonomi. Kemudian disebut tak ada perputaran uang yang dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian bagi warga masyarakat.
“Seharusnya, jika bumdes itu jalan dan dikelola dengan baik tentunya bisa menyelamatkan dan permodalan bagi warga masyarakat setempat. Tetapi sejak tahun 2023 justru sampai sekarang nyatanya tak ada kontribusinya pada masyarakat,” pungkasnya
Sementara itu, Syahrial Kepala Desa kepahyang saat di konfirmasi media melalui pesan whatsApp, Selasa (21/05/2024) tidak tersambung {tidak aktif lagi} di sambangi ke rumah kediamnya di desa nya namun tidak berada di tempat, upaya konfirmasi tetap berlanjut
{**}