Lestarikan Goro, Merupakan Agenda Tahunan di Empat Desa Di Ulu Tetap.

KAUR, || BT.M — Budaya Gotong Royong (Goro) adalah suatu budaya yang harus di lestarikan. Seiring waktu budaya tersebut sudah terkikis dengan kemajuan zaman, walupun sudah jarang sekali dilakukan di berbagai pihak tidak dengan ke empat desa di kecamatan tetap kabupaten kaur Provinsi Bengkulu.

Ke-empat desa tersebut yakni desa Tanjung Dalam, Kepahyang, Babat, dan Tanjung Agung.

Kordinator Goro Dahli Sinarkulis mengatakan, bahwa kegiatan tersebut rutin di laksanakan, Goro tersebut merupakan agenda tahunan, dalam pelaksanaan itu kita melibatkan dari empat unsur pemerintahan desa, dan BPD. Seluruh elemen Masyarakat. Dalam pelaksanaan itu kita undang dari pihak, Dinas PU-PR Kaur, TNI-Polri, Unit ULP PLN Bintuhan, Camat serta Kepala daerah.

Alhamdulillah pada hari ini Sabtu, 6/01/24. Terlaksana dengan baik. Kebetulan pada hari ini juga Wakil Bupati Kaur Herlian Muhrim juga menyempatkan diri untuk hadir, terimakasih Pak Wabup,” Ucap Dahli kepada wartawan.

Kemudian di tambahkan Dahli, Goro membersihkan pinggiran bahu jalan dan semak-semak tersebut merupakan budaya yang harus di lestarikan, apalagi pinggiran bahu jalan yang menyempit, rawan akan kecelakaan jika pengendara lewat berpapasan sering tidak kelihatan, dan menyebabkan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Di samping itu juga selain dari tidak terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan, dengan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan sepanjang jalur tersebut, sehingga tidak terlihat kumuh, dan nyaman dalam berkendaraan. Kegiatan Pembersihan badan jalan tersebut dimulai dari Desa Pagar Dewa dan dilanjutkan ke arah empat desa lainnya menuju ulu tetap,” jelas Dahli.

Sementara camat tetap Darmanudin menyampaikan dalam sambutan nya, “atas nama pemerintahan kecamatan tetap memberi apresiasi kepada masyarakat Ulu Tetap atas partisipasi aktif dalam kegiatan ini. Ia berharap agar masyarakat selalu tetap kompak dan terus menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” imbuh Camat

(**)