Tradisi Masyarakat Ulu Tetap Setiap Puasa 20- 21 Ramadan, “Makan Lemang Culik Tapai”..
2 min readKAUR, || ~ Empat Desa Se~ ulu tetap kecamatan tetap kabupaten kaur yakni Desa Tanjung Dalam, Desa Kepahyang, Desa Babat, Desa Tanjung Agung melaksanakan Tradisi Masak Lemang Tapai di setiap tahunnya pada bulan suci romadhan pada malam 20-21.
Pada 20 romadhan 1443 H tahun ini tetap seperti biasa masyarakat se- ulu tetap merupakan tradisi turun menurun dengan memasak lemang dan tapai, kalau zaman dahulu di wilayah ulu tetap setiap menjelang bulan puasa di pastikan setelah musim panen padi jadi para orang tua terdahulu dikala itu membuat kesepakatan setiap satu likur (malam ke 21) memasak lemang bersama-sama.
Ada beberapa hal yang di dapat waktu memasak lemang, yang pertama ucapan rasa sukur kepada Allah mereka sudah panen padi dan bisa berpuasa dengan tenang, dan bisa menjalin silaturahmi di antara sesama masyarakat baik di dalam Desa maupun di desa tetangga.
Dan masyarakat di lingkungan kabupaten juga bisa bersilaturahmi.
Supaya lemang lebih sedap dimakan maka mereka juga membuat tapai, jadi cara makan nya lemang di campur dengan tapai, atau lemang culik tapai (dalam logat bahasa kaur nya).
Kepala Desa Tanjung agung NOPIZAR MASAGUS, mengharapkan kepada masyarakat supaya tradisi ini tetap kita jaga sampai kapan pun karna dengan tradisi memasak lemang ini kita Bisa menjalin siraturahmi satu sama yang lain,
“Walau pun kita merasa di repotkan dalam proses persiapan nya, baik itu kayu bakar cari bambu sampai memasak nya tapi saya mengatakan ini sangat seriu/asik, saya berharap semoga tradisi ini tetap kita jaga, jangan sampai sirna dengan ke majuan zaman” Demikian kades.
Pewarta: Dahli Babat